Apakah kamu percaya pepatah yang mengatakan bahwa "Berbuat baiklah kepada orang lain jika ingin dibalas dengan kebaikan juga?" Lalu apakah benar kata kata pepatah itu?
Entah rasanya sulit mempercayai pepatah itu kalau aku sendiri pernah berbuat baik kepada orang lain, berusaha menyenangkan orang lain, tidak mau membuat orang lain terluka karena aku. Tetapi apa balasan yang aku dapatkan? Setelah apa yang aku lakukan untuknya tapi malah mungkin hanya kekecewaan yang aku dapatkan. Aku tau Tuhan itu adil, tapi kenapa aku tidak mendapatkan hal yang sama? Astagfirullah mungkin engkau menguji kesabaranku, aku percaya Engkau akan membalasnya mungkin nanti dan entah dengan siapa.
Senin, 23 Juni 2014
Apa yang kamu inginkan?
Bagaimana wanita idaman pria yang sebenarnya? Cantik? Baik? Putih? Tinggi? Manis? Rambut Panjang? atau mungkin persis seperti Cinderella? Tapi sebelum aku tanyakan tentang itu, apakah mungkin semua yang kamu impikan lalu ketika kamu telah berhasil mendapatkannya kamu benar-benar bahagia mendapatkannya? Jawabannya tentu tidak. Karena semua manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna kecuali Tuhan YME. Namun mengapa kebanyakan orang mati matian mengejar seseorang yang ia idamkan lalu ketika dia telah mendapatkannya malah terkesan dia belum juga puas, apa sebenarnya yang masih kamu harapkan? Bukankah kamu menginginkannya dulu? Bukannya kamu jaga dia baik baik tapi kamu malah seperti kecewa atau mungkin tidak bersyukur karena apa yang kamu inginkan telah tercapai.
Apa kamu tidak berfikir bagaimana dulu kamu mengejarnya? Berusaha untuk mendapatkan hatinya? Lalu setelah berhasil kamu malah menyianyiakannya dan dengan mudahnya pergi menginggalkan dia. Apa kamu tidak berfikir bagaimana kamu di posisi dia? Ketika kamu masuk ke hidupnya lalu dia mulai bisa memberikan hatinya untukmu, tapi kamu malah pergi dengan mudahnya dengan alasan yang semu. Dimana hatimu sebenarnya? Kamu datang membawa cinta lalu pergi meninggalkan luka? Sudah puaskah kamu meninggalkanku dengan perasaan yang masih milikmu...?
Senin, 16 Juni 2014
Dimana Sebuah Logika?
Kala itu.....angin datang berhembus menerpa wajahku dan menyadarkanku dari sebuah lamunan tentangmu. Ya lagi lagi kamu yang ada dalam lamunanku, entah apa penyebab selalu kamu yang hadir mungkin memang hatiku yang mengirim sinyal kepada otakku untuk memikirkan kamu.
Aku memikirkan kamu, aku mengingat tentang kamu, tentang kita. Entah dimana logikaku saat lagi lagi kamu yang merasuki pikiran dan hatiku, selalu saja hanya perasaan yang aku kedepankan. Rasanya aku ingin sekali menghapus kamu, semuanya tentang kamu sampai hal sekecil pun. Enggan sebenarnya melupakan semua itu, tapi untuk apa aku memikirkan kamu, iya kamu yang tidak memikirkanku.Sungguh hanya sakit hati yang aku temukan ketika kamu yang hadir dalam lamunanku..
Sekali lagi aku mempertanyakan kemana logikaku? kemana? saat kamu perlahan menembus dinding penghalang untuk kamu masuk kembali ke hati dan pikiranku. Di saat seperti itu malah lagi lagi hanya perasaan saja yang hadir. Kemana kamu SANG LOGIKA?
Aku memikirkan kamu, aku mengingat tentang kamu, tentang kita. Entah dimana logikaku saat lagi lagi kamu yang merasuki pikiran dan hatiku, selalu saja hanya perasaan yang aku kedepankan. Rasanya aku ingin sekali menghapus kamu, semuanya tentang kamu sampai hal sekecil pun. Enggan sebenarnya melupakan semua itu, tapi untuk apa aku memikirkan kamu, iya kamu yang tidak memikirkanku.Sungguh hanya sakit hati yang aku temukan ketika kamu yang hadir dalam lamunanku..
Sekali lagi aku mempertanyakan kemana logikaku? kemana? saat kamu perlahan menembus dinding penghalang untuk kamu masuk kembali ke hati dan pikiranku. Di saat seperti itu malah lagi lagi hanya perasaan saja yang hadir. Kemana kamu SANG LOGIKA?
Harapan..
Pernahkah kalian mempunyai sebuah harapan? Jawabannya sudah pasti "YA" manusia mana yang tidak mempunyai harapan, bahkan mungkin seekor semut sekali pun mempunyai harapan. Ya memang harapan setiap orang memang berbeda beda. Tapi selama hidupku banyak sekali harapan yang mungkin sudah terwujud dan yang belum. Aku pernah berharap sesuatu yang mungkin bisa dibilang itu adalah impianku, tetapi apa daya itu hanya sebuah harapan kosong ketika waktu yang tak kunjung datang mengabulkan harapanku. Sakit pasti sebuah harapan yang kita idamkan tidak menjadi suatu kenyataan. Dan dari situ aku mulai belajar jangan terlalu berharap akan suatu apapun, berharap boleh tapi sewajarnya saja, karena harapan kita tidak mungkin terwujud apabila Tuhan juga tidak mengkehendaki sesuatu itu.
Langganan:
Komentar (Atom)